Senin, 26 Oktober 2015

quis3 Nella Risa Ginting



Pentingnya Pengetahuan Kadar Konduktivitas dalam Air
Salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Kandungan klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion klorida pada satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida
Salinitas didefinisikan sebagai jumlah berat garam yang terlarut dalam 1 liter air, biasanya dinyatakan dalam satuan 0/00 (per mil, gram perliter). Di perairan samudera, salinitas berkisar antara 340/00 – 350/00. Tidak semua organisme laut dapat hidup di air dengan konsentrasi garam yang berbeda. Secara mendasar, ada 2 kelompok organisme laut, yaitu organisme euryhaline, yang toleran terhadap perubahan salinitas, dan organisme stenohaline, yang memerlukan konsentrasi garam yang konstan dan tidak berubah. Kelompok pertama misalnya adalah ikan yang bermigrasi seperti salmon, eel, lain-lain yang beradaptasi sekaligus terhadap air laut dan air tawar. Sedangkan kelompok kedua, seperti udang laut yang tidak dapat bertahan hidup pada perubahan salinitas yang ekstrim.
Salinitas merupakan salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi proses biologi dan secara langsung akan mempengaruhi kehidupan organisme antara lain yaitu mempengaruhi laju pertumbuhan, jumlah makanan yang dikonsumsi, nilai konversi makanan, dan daya kelangsungan hidup.
Kemampuan air salinitas dan ukuran konduktivitas untuk menghantarkan listrik, yang menyediakan ukuran apa yang dilarutkan dalam air. Dalam data SWMP, nilai konduktivitas yang lebih tinggi menunjukkan bahwa ada lebih banyak bahan kimia terlarut dalam air.
Konduktivitas mengukur kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Ini adalah kebalikan dari perlawanan. Murni, air suling adalah konduktor listrik yang buruk. Ketika garam dan bahan kimia anorganik lainnya larut dalam air, mereka masuk ke kecil, partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Ion meningkatkan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Ion umum di air yang melakukan arus listrik meliputi natrium, klorida, kalsium, dan magnesium. Karena garam terlarut dan bahan kimia anorganik lainnya melakukan arus listrik, konduktivitas meningkat sebagai salinitas meningkat. Senyawa organik, seperti gula, minyak, dan alkohol, tidak membentuk ion yang menghantarkan listrik.
Konduktivitas dan salinitas keduanya diukur dengan probe listrik pada data .Probe ini mengukur berapa banyak bergerak arus listrik melalui air. Salinitas kemudian dihitung dari nilai ini.
Konduktivitas ditentukan dengan mengukur betapa mudahnya arus listrik mengalir di antara dua pelat logam. Pelat logam ini disebut elektroda, dan spasi jarak tertentu terpisah. Garam terlarut dalam larutan akan tertarik ke piring dengan muatan yang berlawanan. Dalam banyak probe, sel empat-elektroda yang digunakan. Dua elektroda mengukur arus dari solusi, sedangkan dua elektroda lainnya menjaga arus konstan antara mereka dan digunakan sebagai referensi.
Metode terbaik untuk menentukan salinitas adalah untuk melakukan analisis kimia dari konsentrasi ion yang berbeda dalam air, seperti kalsium, natrium, klorida, dan karbonat. Namun, karena metode ini memakan waktu, membosankan, dan mahal, salinitas diperkirakan dari konduktivitas. Karena garam dalam perilaku arus air, konduktivitas akan sebanding dengan konsentrasi garam. Data logger menggunakan persamaan matematika yang kompleks untuk memperkirakan salinitas dari konduktivitas. Persamaan ini menyumbang ketergantungan suhu konduktivitas.




Daftar pustaka

Anonim,2014.Pentingnya Pengetahuan Kadar Konduktivitas dalam Air                    Destri Rizki Arifelia,2010.Laporan Oceanografi. Sriwijaya FMIPA Jurusan Ilmu Kelautan
Aldriyanus Arung.2012.
PENGARUH SUHU , SALINITAS ,ARUS, CAHAYA DAN UPWELLING TERHADAP IKAN .Makassar







Minggu, 18 Oktober 2015

quis2 pengantar Oceanografi NELLA RISA GINTING (E1I014041)






Gempa Bumi tektonik adalah jenis gempa Bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng plat tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya tenaga yang dihasilkan akibat adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut Bumi
Penyebab gempa tektonik adalah Gempa tektonik yang kuat sering terjadi di sekitar tapal batas lempengan-lempengan tektonik. Lempengan-lempengan tektonik ini selalu bergerak dan saling mendesak satu sama lain. Pergerakan lempengan-lempengan tektonik ini menyebabkan terjadinya penimbunan energi secara perlahan-lahan. Gempa tektonik kemudian terjadi karena adanya pelepasan energi yang telah lama tertimbun tersebut. Gempa tektonik biasanya jauh lebih kuat getarannya dibandingkan dengan gempa vulkanik, maka getaran gempa yang merusak bangunan kebanyakan disebabkan oleh gempa tektonik. [2]. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik
Jenis tektonik
1. Gerak Tektonik Orogenetik
Gerak tektonik orogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung relatif cepat. orogenetik mnyebabkan terjadinya pelipatan, retakan, dan patahan pada kulit bumi.
a. Lipatan:
Lipatan terjadi karena lempengan tektonik mendapat tekanan horizontal maupun vertikal, yang bersifat liat (plastis) sehingga kulit bumi mengalami perubahan. punggung lipatannya disebut antiklinal, sedang lembah lipatannya disebut sinklinal, dan inilah yang membentuk rangkaian pegunungan.
b. Patahan atau Retakan:
Patahan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal pada lapisan batuan di kulit bumi yang bersifat rapuh. misalnya batuan kapur. Selain menimbulkan retakan atau petahan, juga dapat menimbulkan horst dan graben (slenk).
2. Gerak Tektonik Epirogenetik
Gerak tektonik epirogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi. contoh adalah terjadinya dataran tinggi akibat pengangkatan.






Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction. Besarnya dampak gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa hal; diantaranya adalah skala gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di lokasi bangunan dan kualitas bangunan.

Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain menimbulkan gempa dan tsunami, juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon. Kadungan minyak dan gas alam inilah yang kini banyak kita tambang dan menjadi tulang punggung perekonomian kita sehingga tahun 1990-an.
  Lempeng-lempeng yang mengapit Indonesia adalah lempeng australia, dan lempeng eurasia. Itulah sebabnya kenapa Indonesia rawan gempa tektonik


Nurrizqi .Erstayudha 2009,LEMPENG INDONESIA.http://udhnr.blogspot.co.id/2009/02/lempeng-indonesia.html.senin,19 oktober2015
Santi.melia.2011.Gempa bumi tektonik.https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_tektonik.senin,19oktober2015
Sudirman.2003.Pengertian Gerak Tektonik dan Jenisnya http://www.diwarta.com/2012/06/29/pengertian-gerak-tektonik-dan-jenisnya.html.senin,19oktober.2015




Rabu, 07 Oktober 2015

Quis Oceanografi NELLA RISA GINTING (E1I014041)

Nella Risa Ginting
E1I014041

Pengantar Oceanografi 06 oktober 2015

 Oceanografi adalah ilmu yang memperlajari tentang samudera dan laut. yang mencakup organisme laut , gelombang , arus samudera .

Jenis-jenis bidang yang mencakup Oceanografi
*Oceanogafi fisika,
*Oceanogafi kimia,
*Oceanogafi biologi,
*Oceanogafi geologi,

1.Oceanografi fisika mempelajari tentang fisika laut atau fisik laut yang meliputi struktur suhu, salinitas,pencampuran, gelombang internal, pasang surut internal, pasang laut permukaan dan arus.
2.Oceanografi kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang kimia lautan dan interaksi kimiawi dengan atmosfer
3.Oceanografi biologi adalah ilmu yang mempelajari tumbuhan,hewan dan mikroba yang ada dilautan dan interaksi pada ekologis samudera

4.Oceanografi geologi adalahilmu yang mempelajari goelogi dasar samudera termasuk paleoseanografi dan tektonik lempeng

Ilmu ilmu yang terkait dengan oceanografi adalah
= Biogeokimia
= Biogeografi
= Klimatologi
= Geogarfi pantai
= Ilmu lingkungan
= Geofisika
= glasiologi
= Hidrpgrafi
= Hidrologi
= Limnologi
= Meteorologi
= Dinamika lautan
= Geografi fisik

sekian sedikit pelajaran yang saya dapat pada hari ini terima kasih banyak.

ini kami anak ilmu kelautan angkatan 2014, semoga semuanya sukses nantinya . JALESVEVA JAYAMAHE !